4 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Akan Menerobos Banjir Dengan Mobil
Indonesia
memiliki musim hujan dengan curah hujan yang tinggi dan banyak terjadi banjir
yang membuat banyak mobil yang terendam banjir karena nekat menerobos banjir
atau memang banjirnya yang tinggi. Resiko mobil terendam banjir saat menerobos
sangat tinggi. Mogok adalah hal umu yang menjadi resiko, selain itu ada watter
hammer atau air yang masuk ke ruang mesin yang mengakibatkan banyak mesin inti
rusak.
Seperti
stang piston yang bengkok, ring piston rusak, silinder melengkung dan yang
paling parah adalah rusaknya ECU atau elektronik control unit yang harus
diganti dengan baru dan harganya mencapai puluhan juta rupiah. ECU merupakan
otak dalam mobil yang berfungsi untuk mengatur pengapian dan suplai bahan bakar
ke mesin. Untuk menghindari kerusakan parah saat menerobos banjir, yuk simak
beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan sebelum mengambil keputusan
tersebut.
Tips Aman Saat Akan Menerobos Banjir
1. Kenali
dan Kuasai Mobil
Kamu harus
bisa mengenali jenis mobil dan menguasai tentang mobil yang kamu kendarai Agar
mengetahui seberapa besar resiko mobil terendam banjir. Terutama kamu harus
paham dengan tinggi posisi air intake dan knalpot pada sebuah mobil agar kamu
bisa memperkirakan air tidak akan masuk ke dalam air intake. Seperti contohnya
jika kamu mengendarai mobil sedan dan semacamnya, sudah jelas posisi knalpot
dan air intake lebih rendah daripada mobil SUV atau MPV.
2. Cek Rem
Setelah
menerobos, kamu juga harus melakukan pengecekan mobil terendam banjir. Hal
pertama adalah mengecek rem mobil, karena saat menerobos banjir rem mobil akan menjadi
kurang pakem karena adanya air yang masuk ke dalam celah diantara kampas dan
cakram.
Untuk
mengatasi masalah rem yang kurang pakem setelah menerobos banjir yang bisa
membahayakan, kamu bisa menepi dan mencari area yang kering terlebih dahulu.
Lalu kocok rem dengan cara menekan pedal rem berkali-kali sampai terasa berat
dan kamu bisa mulai menggerakkan mobilmu maju mundur secara perlahan. Pengecekan mobil terendam banjir yang harus dilakukan selain rem adalah kelistrikan, oli,
air radiator, busi, dan kompresor AC.
3. Gigi
Rendah
Saat
menerobos banjir, kamu harus menggunakan gigi yang rendah. Untuk transmisi
manual, kamu bisa menggunakan gigi 1 atau 2. Sedangkan untuk transmisi
automatic kamu bisa menggunakan ransmisi L. Hal ini bertujuan agar mesin tidak
mati dan kamu harus menjaga rpm mobil di angka 2000 rpm secara stabil. Jangan
sampai berada dibawahnya agar air tidak masuk ke dalam knalpot.
4. Memantau
Keadaan Sekitar
Sebelum
nekat menerobos banjir, pastikan kamu memantau keadaan skitar dengan melihat
ketinggian banjir melalui mobil yang sudah terlebih dahulu menerobos banjir.
Jika mobil di depan adalah mobil MPV seperti Avanza dan sejenisnya dan rodanya
sudah terendam, maka ketinggian banjir sudah melebihi 40 cm. Lalu kamu bisa
membandingkannya dengan mobil yang kamu kendarai.
Resiko mobil
terendam banjir lainnya adalah mobil ambles karena adanya lubang seperti
selokan besar atau lubang yang bisa menjebak mobil. Saat mobil berhenti, air
bisa masuk ke ruang mesin melalui knalpot dan mobil bisa macet, jangan staater
ulang karena hanya akan memperparah kerusakan yang sudah terjadi.
Itu adalah
beberapa hal yang harus diperhatikan saat kamu benar-benar nekat dan tidak
mempunyai pilihan lain selain menerobos banjir. Mobil bekas terendam banjir mempunyai
harga jual yang menurun hingga 50 persen dan dapat merugikan kamu. Jadi
disarankan untuk mencari rute lain ataupun tidak melakukannya jika tidak
terpaksa karena biaya perbaikan mobil yang terkena banjir juga akan lebih
mahal.
Leave a Comment