Asuransi dan Investasi, Serupa Tapi Tidak Sama
Banyak orang yang salah mengira jika asuransi sama
saja dengan investasi. Ini terjadi karena adanya produk asuransi dengan unit link yang memang menawarkan asuransi sekaligus investasi pada para
nasabahnya. Padahal, jika telusuri, baik asuransi maupun investasi tentu saja
memiliki perbedaan dan tidak bisa disamaratakan. Untuk itu, supaya tidak salah,
yuk ketahui perbedaan antara asuransi dan investasi.
1.
Tujuan dari asuransi
dan investasi
Salah satu hal yang membedakan asuransi dan investasi adalah dari segi
tujuannya. Investasi merupakan produk keuangan yang digunakan untuk
mengembangkan aset kekayaan maupun dana demi mencapai tujuan keuangan. Misalnya
saja, dana pensiun, dana pendidikan anak, dana untuk naik haji, dana untuk
membeli mobil & rumah, dan lainnya.
Sedangkan, asuransi merupakan produk keuangan yang bertujuan untuk
melindungi Anda dan keluarga. Misalnya dari sakit, kecelakaan, meninggal dunia,
dan lain sebagainya. Dengan adanya asuransi, maka Anda tidak hanya terlindungi
namun juga mendapatkan tanggungan biaya dari pihak asuransi.
2.
Hasil yang diberikan
Tentu saja, hasil yang diberikan pun akan berbeda. Pada produk
investasi, hasil yang diberikan bisa berupa aset dan nilainya akan terus
berkembang dan menurun melihat kondisi pangsa pasar. Sementara itu, untuk asuransi,
hasil yang bisa Anda nikmati tentunya berupa perlindungan. Sebut saja, asuransi
kesehatan, Anda akan mendapatkan perlindungan ketika jatuh sakit dan mendapat
tanggungan biaya dari perusahaan asuransi.
Bahkan, ada asuransi jiwa, yang dapat memberikan perlindungan setelah
Anda meninggal dunia sehingga keluarga yang ditinggalkan tetap bisa melanjutkan
hidupnya tanpa perlu khawatir dengan finansial yang dimilikinya.
3.
Risiko yang dimilikinya
Seperti diketahui, investasi sendiri mengandung risiko yang tidak pasti,
di mana aset maupun dana yang sudah diinvestasikan akan bertambah maupun
berkurang. Tentu saja, tidak ada satupun orang yang bisa memastikan kapan aset
dan dana Anda akan berkurang ataupun bertambah karena semuanya tergantung pada
pasar.
Namun, berbeda dengan asuransi, asuransi biasanya bersifat pasti, mulai
dari sakit hingga wafat. Asuransi sendiri merupakan salah satu cara Anda
mengalihkan risiko keuangan saat Anda mengalami sakit maupun tutup usia.
4.
Fleksibilitas dana
yang ditawarkan
Biasanya, untuk investasi, dana yang harus dikeluarkan bersifat
fleksibel dan tergantung instrumen mana yang Anda ambil. Misalnya, jika Anda
mengambil investasi jangka pendek berupa deposito, maka bisa berinvestasi mulai
dari 1, 2, 3, 6, 12, hingga 24 bulan lamanya. Sedangkan, jika memilih investasi
jangka panjang berupa reksadana maka pembayarannya bisa dari Rp100.000 saja.
Sementara, untuk asuransi, biasanya dana yang harus dibayar bersifat
tetap sesuai dengan polis asuransi yang sudah Anda pilih sebelumnya. Semakin
besar perlindungan yang diberikan tentunya polis yang dibayar akan semakin
besar pula.
Lantas, bagaimana jika mau mendapatkan asuransi dan
investasi sekaligus? Anda bisa memilih asuransi unit link. Namun, perlu
diingat, manfaat utama dari produk asuransi satu ini tetaplah melindungi
nasabahnya sedangkan investasi merupakan bonusnya.
Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!
Leave a Comment